Takut sama dengan Paham

Seorang guru sudah pasti paham seluk beluk dan susah senangnya mengajar. Mulai dari perangkat yang harus disiapkan sebelum mengajar seperti silabus, RPP, dan lain sebagainya. Bahkan sudah hafal di luar kepala semua macam administrasi tersebut.


Susah dan senangnya mengajar pasti sudah menjadi makanan harian. Mulai dari siswa yang tidak mengerjakan PR, tidak membawa buku, tidak pakai seragam, datang terlambat, sering ijin ke kamar mandi, dan lain sebagainya. Itulah sekelumit aktifitas harian yang harus dijalani seorang guru.

Satu hal yang sangat sering terjadi di kelas adalah guru sudah menjelaskan materi yang harus dikuasai dan dipahami oleh siswa. Nah, tibalah giliran tes. Tes pertama barengan. Jawabannya pasti benar semua. Iyakan? Bagi kita yang pernah sekolah pasti tidak akan memungkiri fakta ini. 

Pas giliran ditanya satu persatu, keringat mulai bermunculan, wajah dan telinga mulai memanas. Duduk sudah mulai tak nyaman. Tentu kondisi ini dialami siswa yang tidak paham 😁.

Inilah test sebenarnya yang harus dilewati oleh siswa. Saya sering memotivasi para siswa bahwa berani menjawab walaupun salah akan mengurangi sedikit dari tumpukan ketakutan.

Takut salah adalah wajar. Hal ini akan dialami oleh sebagian siswa. Tak terkecuali saya pun dulu ketika sekolah. Dan rasa takut ini perlahan akan berkurang jika berani menjawab pertanyaan guru atau dosen walaupun salah. Keberanian yang diupayakan akan terus menggerus rasa takut pada diri kita.

Maka disinilah peran penting seorang guru. Guru juga perlu membatasi si pintar untuk terus menjawab. Berilah kesempatan kepada siswa yang lain yang selama ini suka diam dan menjadi pendengar yang baik. 

Tentu saja guru harus bisa mencari pertanyaan yang ringan dan mudah dijawab oleh siswa yang disasar. 

Semoga bermanfaat 🙏


0 Komentar