MENCETAK GENERASI TANGGUH

Banyak munajat dan harapan yang senantiasa para orangtua haturkan kepada Allah SWT. Di setiap bakda sholat wajib dan sholat malam, mereka tak pernah lupa dan bosan untuk terus bermunajat kepada Allah SWT agar putra putrinya menjadi Qurrota a'yun, penyejuk hati bagi mereka dan masyarakat.

Sholeh atau sholehah saja sebenarnya sudah cukup. Tidak menjadi bahan gunjingan masyarakat karena perilaku negatifnya, orangtua sudah senang dan bahagia. Liburan membantu pekerjaan orangtua di rumah, mereka sudah senang dan bangga. Waktu adzan berkumandang, mereka bersegera ambil air wudhu' dan bergegas melaksanakan sholat, orangtua sudah bangga dan bahagia. Apalagi jika mereka berprestasi. Tentu orangtua akan lebih bahagia dan bangga.

Di antara itu semua, ada harapan kelak putra putri mereka menjadi generasi yang tangguh. Generasi yang mampu menghadapi dan memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan kemasyarakatan dan bangsa.

Generasi seperti ini bukan generasi krupuk. Bukan generasi alay dan lebay. Bukan juga generasi yang sibuk dan lipstik dan gadget. Generasi yang tangguh adalah generasi mandiri, berilmu dan berwawasan luas. 

Untuk melahirkan generasi tangguh, maka mereka harus dihadapkan pada berbagai tugas dan persoalan. Mulai dari level diri sendiri, organisasi hingga masyarakat.

Maka di pondok pesantren, mereka diajari itu semua. Diajari mereka kemandirian, diberikan kepada mereka tugas dan amanah sebagai bentuk pendidikan. Diajari mereka untuk mampu memimpin organisasi santri. Diajari mereka untuk.berani tampil berbicara di hadapan teman-temannya. 

Inilah pendidikan yang mahal dan tak ternilai. Pendidikan yang akan melahirkan generasi yang tangguh yang akan memberi jawaban kepada bangsa dan umat.

Maka modal pertama yang harus orangtua siapkan adalah kepercayaan kepada para ustadz/Ustadzah. Berikan kepercayaan kepada mereka agar mereka bisa maksimal dalam membimbing dan mendidik.

Seraya terus diiringi dengan doa dan munajat kepada Allah SWT.

Selamat membaca 🙏

Penulis

0 Komentar