Di usianya yang masuk ke 103, Kota Madiun terus melakukan pembenahan di semua sektor. Mulai dari sektor ekonomi dan pariwisata dan sektor lainnya. Dikenal dengan kota pendekar, kota gadis yakni perdagangan dan industri, kota Madiun merupakan kota yang sangat kondusif dan nyaman dengan tata kota yang terus dilakukan peremajaan.
Di sektor pariwisata, Walikota Madiun juga melakukan penataan lokasi PDAM dimana sebelumnya merupakan lahan yang tidak produktif. Kini disulap menjadi wisata edukasi dengan nama Ngrowo Bening. Di pagi dan sore hari, masyarakat kota Madiun sangat menikmati wisata ini bersama keluarga dengan duduk santai dan berolahraga.
Selain wisata, Walikota Madiun, Bapak Maidi juga membuat dan mendirikan wisata kuliner di beberapa titik kota Madiun. Pandemi covid 19 memang cukup membuat kelimpungan ekonomi rakyat kecil. Sehingga Bapak Maidi selaku walikota membuat inovasi dan terobosan berupa mendirikan UKM di beberapa titik di setiap kelurahan.
Nah, di kota Madiun juga terdapat sebuah pondok pesantren yang cukup besar, yakni pesantren Putri Tahfidzul Qur'an Hidayatullah Madiun Jawa Timur.
Pesantren ini merupakan salah satu pesantren yang terletak di tengah-tengah kota Madiun. Berjarak 5 km dari terminal Purabaya kota Madiun, juga dekat dengan stasiun kereta api dan merupakan kota perlintasan antara Magetan, Ponorogo dan Ngawi. Sehingga memudahkan akses menuju Pesantren Putri Tahfidzul Qur'an Hidayatullah Madiun. Transportasi utama untuk menuju kota Madiun bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi, Bus dan Kereta Api.
Tahun ini kota Madiun memasuki usianya yang ke 103. Semoga semakin maju dan nyaman.
Penulis : admin
1 Komentar
👍👍👍
BalasHapus