Di satu sisi robot mungkin bisa menjadi jawaban atas semrawutnya pekerjaan. Sedangkan di sisi yang lain manusia kadang masih bisa ngeles ketika sebuah tugas atau pekerjaan tidak tuntas pengerjaannya.
Termasuk hal yang perlu jadi renungan adalah keberadaan mbah Google yang bisa menjawab dan menyediakan semua pengetahuan yang dibutuhkan oleh manusia khususnya siswa atau santri. Tak dapat dipungkiri semua konten dan materi pelajaran ada di google. Sehingga lebih praktis dan lebih mudah. Tinggal buka smartphone atau laptop semuanya bisa dicari dan didapatkan. Lantas apakah yang tersisa dari profesi guru?
Dari berita dan renungan di atas, patut kita bertanya apakah peran orangtua bisa digantikan oleh robot? Tentu saja tidak bisa. Sebagai contoh unsur rahim itu hanya Allah berikan kepada seorang ibu dimana dengan adanya seorang ibu, janin yang ada dalam rahim bisa merasakan kasih sayang, kehangatan, kesedihan dan lainnya. Apakah itu bisa diberikan oleh robot?
Bisa saja para ilmuwan bekerja keras siang dan malam untuk menciptakan itu semua yakni peran pengganti orangtua. Namun bagaimanapun manusia adalah ciptaan Allah yang sangat luar biasa yang tidak akan tergantikan oleh robot.
Profesi menjadi orangtua adalah profesi yang sangat mulia. Profesi ini jangka panjang bahkan sampai ke akhirat. Seorang anak bisa menyelamatkan kedua orangtua disebabkan oleh pendidikan dan pengasuhan yang mereka berikan kepada anaknya.
Maka sebagai bentuk komitmen atas urgensi ilmu pengasuhan ini khususnya yang berkaitan dengan perkembangan santri, Yayasan Darul Madinah membuat terobosan di bidang pengasuhan. Sebuah lembaga yang concern dalam pengembangan wawasan dan pelatihan pengasuhan agar anak atau santri bisa tetap terikat secara batiniyah dengan kedua orangtua atau pengasuhnya.
0 Komentar