Ada beberapa makna yang terkandung di dalamnya yakni sebagai berikut
1. Ajakan mulia
Ayat 183 pada surah al Baqarah tersebut diawali dengan seruan atau ajakan yakni "Hai orang-orang yang beriman". Ajakan ini adalah ajakan kemuliaan, ajakan kebaikan, ajakan spesial hanya bagi orang-orang yang beriman.
Jika kita renungkan dengan mendalam sebenarnya yang butuh kepada puasa ini adalah kita manusia. Bukan Allah SWT. Sehingga hanya orang-orang yang beriman saja yang akan menjawab dan merespon ajakan dan seruan Allah SWT tersebut.
Sebab ajakan tersebut adalah bukti kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang beriman. Seruan tersebut adalah bentuk cinta Allah SWT kepada hamba-Nya. Maka wajar jika hanya orang yang beriman yang akan tergerak untuk merespon ajakan Allah SWT tersebut.
2. Fitrah manusia
Kalau kita kaji perintah Allah SWT yang berkaitan dengan ibadah mahdhah seperti sholat, puasa zakat dan haji hampir semuanya menggunakan kata perintah. Contohnya "Dirikanlah Sholat dan tunaikanlah Zakat"!. Contoh lain "Sempurnakanlah Haji dan umroh karena Allah SWT"!
Berbeda dengan puasa. Puasa tidak menggunakan kata perintah melainkan menggunakan kalimat pasif yakni " Diwajibkan atas kalian berpuasa". Hal menunjukkan bahwa manusia memang suka berpuasa. Baik untuk mendapatkan kesehatan, kesaktian dan sekedar diet.
Lagi-lagi, Allah SWT menunjukkan kasih sayang dan cinta-Nya bahwa berpuasa itu harus untuk mencapai derajat dan predikat takwa bukan yang lain. Walaupun sisi yang lainnya akan mengikuti ketika tujuan utama yakni takwa tercapai.
Maka kita berpuasa itu memang senang dan suka dengan ibadah. Apalagi bersama-sama seperti di bulan suci ramadhan ini. Dan Mari kita luruskan bahwa tujuan kita berpuasa adalah agar kita menjadi orang yang bertakwa kepada Allah SWT.
Semoga bermanfaat. Aamiin
0 Komentar