PERBEDAAN ANTARA SHIYAM DENGAN SHAUM

Pernahkah kita merenungi makna yang terkandung dalam kata صيام (shiyam) ?. Mungkin sudah pernah tapi sudah lupa. Tulisan ini akan mencoba mengurai dan menjelaskan makna kata صيام  dan صوم . 

Dalam al Qur'an kedua kata tersebut sama-sama muncul di surah yang berbeda. Kata shiyam muncul di Surah al Baqarah ayat 183 yang sama-sama sudah kita hafal. Sedangkan kata shaum muncul di Surah maryam yang mengisahkan tentang dialog Maryam dg Kaum Yahudi yang menanyakan tentang bayi yang dibawanya. 

Kata shaum lebih berkaitan dengan hal-hal yang bersifat lahiriah atau nampak. Berdasarkan kisah di atas, Siti Maryam bernadzar tidak akan berbicara kepada siapapun terkait bayi yang digendongnya. Dia menyuruh orang-orang untuk bertanya langsung kepada si Bayi yang tak lain adalah nabi Isa as. Dalam peristiwa tersebut Allah SWT menunjukkan mukjizat nabi Isa as yang dapat berbicara walaupun masih bayi. 

Sedangkan kata shiyam makanya lebih luas dan umum. Kata ini mencakup lahir dan batin. Secara lahir dia tidak makan, tidak minum, dan tidak jimak. Sedangkan secara batin, dia menahan diri dari hal-hal yang merusak pahala puasa seperti gbibah, berbohong, berkata jorok, dan semua hal yang sifatnya maksiat. 

Maka ada sebuah hadits yang menjadi landasan dari penjelasan di atas sebagai berikut
رب صائم ليس له من صيامه إلا الجوع والعطش
Betapa banyak orang puasa namun tidak memperoleh apa- apa kecuali lapar dan dahaga belaka.

Demikian juga hadits berikut
رب قائم ليس له من قيامه إلا السهر
Betapa banyak orang yang qiyam namun tidak memperoleh apa- apa kecuali ngantuk saja. 

Dari penjelasan di atas, maka mari kita puasakan lahir dan batin kita agar kita mencapai derajat takwa. 

Semoga bermanfaat. Aamii 

0 Komentar