SILATURRAHMI DAN ORIENTASI WALISANTRI DARUL MADINAH MADIUN

Ada beberapa hal yang perlu kita samakan dalam kesempatan yang singkat dan penting ini. 

1. Tujuan dan Target Mulia
Bapak dan ibu walisantri sudah bermujahdah dan dengan bismillah mengantarkan ananda kembali ke pesantren ini. 

Bapak dan ibu semua pasti memiliki target dan tujuan yang ingin dicapai dan diwujudkan pada ananda semuanya. 

Tujuan ini harus sama. Langkah ini harus sama. Bapak ibu menginginkan putrinya menjadi 
1. Penghafal dan penjaga al Qur'an
2. Berakhlak mulia
3. Istiqomah beribadah
4. Mandiri dan tangguh
5. Dsb

Inilah tujuan kita semua. Dan. Ini harus kita kuatkan dan kita segarkan dalam ingatan kita semua bahwa keempat tujuan tsb merupakan pondasi penting dalam kehidupan ini. Tanpa ke empat hal tsb tentu saja yang lainnya tidak bermakna. Oleh karena itu, hari ini mari kita sama-sama mengucap BISMILLAH sebagai tanda dan bukti bahwa kita mondokkan anak-anak kita karena Allah dan Rasulullah SAW. 

Semoga dengan ucapan BISMILLAH ini Allah memberikan petunjuk-Nya kepada kita, maunah-Nya kepada kita dan memberikan kelancaran dan kemudahan kepada kita semua dalam mencari nafkah dan biaya pendidikan anak-anak kita semua. Aamiin

2. Doa dan riyadhoh
Untuk mencapai tujuan dan target yang besar dan mulia tsb dibutuhkan sejumlah pendukung. Salah satu yang harus senantiasa dilakukan oleh para pendidik, ustadz dan ustadzah adalah selalu mendoakan para santri atau anak-anak kita. 

Kita tidak bisa mengandalkan hal-hal yang bersifat materi semata. Sebab anak-anak kita merupakan makhluk mulia yang mendapatkan kekuatan dari dzat yang Maha mulia. Maka untuk mencapai semua itu kita harus meminta pertolongan dan ridho Allah SWT. 

Termasuk di dalamnya adalah riyadhoh batiny seperti puasa yang tujuannya untuk nirakati anak-anak kita. 

3. Pahami programnya
Tujuan kita sama. Harapan kita sama. Doa dan riyadhoh kita sama. Selanjutnya pahami program. Program adalah jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Jangan-jangan kita salah program atau salah jalan. 

Di pesantren ini unggulannya adalah tahfidz. MA ini 15 juz dalam 3 tahun. Ma'had Aly 30 juz dlm 15 bulan. Maka antara harapan dan program sama. Bapak ibu dan pondok ini sudah sama jalannya. 

Di pesantren ini anak-anak kita dibimbing untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia. Kita semua mengharapkan hal ini. Sudah hafidzah. Baik akhlaknya. Baik tutur katanya. Benar-benar bapak ibu mendapatkan karunia besar. Calon menantu idaman. Mulai tahun ajaran baru ini setiap ahad pagi ada kajian kitab kuning mulai dari akhlak, fikih dan tafsir. Semua itu agar anak-anak kita semakin mendalami dan menghayati Din ini. 

Anak-anak kita juga dibina dan dibimbing ibadahnya. Secara praktek dibimbing. Secara konsep diajari agar antara pemahaman dan praktek berimbang. Subhanallah. Bapak ibu wajib bersyukur kepada Allah atas karunia ini semua. 

Dan terakhir mondok ini tujuan lainnya adalah agar anak-anak kita mandiri dan tangguh. Cerdas, bagus. Hafal al Qur'an, bagus. Tapi lembek. Ini sama-sama kita tidak harapkan. 

Yang sama-sama kita harapkan adalah komplit dan perfect. 

Tapi kok anak saya gak hafal-hafal ustadz? 
Tapi kok anak saya kok masih malas beribadah ustadz? 
Tapi kok anak saya masih kurang baik akhlaknya pak ustadz? 

Ingat bapak ibu
وما عليك إلا البلاغ
Saya dan bapak ibu bukan pemegang jiwa anak-anak kita. Tugas kita adalah menunjukkan jalan kepada anak-anak kita. Memberikan jalan kepada anak-anak kita. Kita bukan nabi. Bukan rasul. Maka ada dua hal yang perlu kita kuatkan dan kokohkan antara bapak ibu dg pesantren yakni sinergi yakni saling bekerjasama dan saling menguatkan dan terus mendoakan anak-anak kita semua. 

Salah satu bentuk sinergi antara pesantren dg bapak ibu sekalian mulai tahun ini adalah adanya laporan perkembangan ananda per bulan. Hafalan anak saya gimana bulan ini? Nanti liat di laporan. Ibadah anak saya gimana bulan ini, lihat di laporan. Kemandirian anak saya gimana, lihat laporan bulanan. Anak. Saya sakit berapa kali, alpa berapa kali. Lihat laporan bulanan. 

Dari laporan bulanan tsb baru konfirmasi dan tabayyun dan kita cari solusi dan kesepakatan bersama. 

4. Komunikasi dan saling menghargai
Selain doa dan riyadhoh, perlu kiranya kita menjalin komunikasi yang saling menghargai dan saling pengertian. Sebab banyak hal teknis yang bisa merusak semangat dan keikhlasan hanya gara-gara salah paham dan salah persepsi. Maka hari ini adalah moment yang tepat untuk membangun komunikasi yang efektif di antara para guru dan pengasuh setelah sebelumnya silaturahim ini sulit untuk diadakan dikarenakan pandemi. 

Alhamdulillah pandemi ini berangsur-angsur berkurang dan menghilang. Moment yang sangat kita nanti-nanti agar kita bisa menjalin komunikasi yang efektif untuk kesuksesan anak-anak kita semua. 

Semoga bermanfaat. Aamiin

0 Komentar